CARA MENULIS JURNAL ILMIAH

PETUNJUK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
UNTUK JURNAL

Mursalim Achmad S.Pd.,M.Kes


            Penulisan artikel ilmiah adalah bentuk penulisan yang digunakan oleh para peneliti atau ilmuwan dalam mengkomunikasikan hasil penelitian atau gagasannya berdasarkan hasil-hasil penelitian yang terbaru ke pada orang lain.  Suatu penelitian tidak akan banyak gunanya bila tidak dipublikasikan.  Banyak penelitian yang telah dilakukan oleh para mahasiswa, dosen, dan peneliti tapi tidak berguna bagi para pengambil keputusan karena tidak dipublikasikan.  Itulah sebabnya aktifitas penulisan artikel ilmiah sangat dianjurkan kepada setiap orang yang baru saja menyelesaikan suatu penelitian.

            Artikel ilmih yang ditulis dalam suatu Jurnal ilmiah tentu sangat berbeda dengan artikel ilmiah yang ditulis pada suatu majalah umum.  Pada umumnya, yang seperti ini disebut dengan artikel ilmih popular.  Artikel ilmiah yang ditulis untuk suatu Majalah/Jurnal Ilmiah, mempunyai kaidah-kaidah khusus yang harus kita ikuti.  Setiap majalah pada umumnya mempunyai petunjuk penulisan sendiri-sendiri.  Walaupun pada umumnya hampir sama.
            Pada tulisan ini akan diberikan PEDOMAN UMUM suatu penulisan artikel ilmiah untuk penerbitan Jurnal yang dapat digunakan oleh pemula mempublikasikan karyanya.


  1. Halaman Judul
Pada halaman judul ditulis judul artikel dan penulisnya.  Para penulis harus disertai dengan tempat dan alamat kerjanya.  Pada halaman judul biasanya ditulis juga nama penulis dan alamatnya yang nantinya dihubungi oleh pihak Jurnal (bila penulisnya lebih dari satu orang).  Alamat penulis yang menjadi korespondensi ini biasanya dimuat lengkap termasuk nomor telepon rumah, kantor dan alamat email.  Ini sangat penting, karena pihak Jurnal akan menggunakan alamat ini untuk korespondensi dalam penerbitan artikelnya.

Judul artikel dibuat singkat dan jelas.  Dari judul yang diberikan sudah dapat ditangkap apa yang dilakukan dalam penelitian itu atau informasi yang akan diperoleh dari artikel tersebut.  Beberapa contoh judul artikel dalam jurnal ilmiah diberikan di bawah ini.
·         Dampak pemberian tablet besi terhadap kecerdasan anak sekolah di Kabupaten Bone.
·         Gambaran status gizi anak balita yang di daerah nelayan, Kelurahan Bontoala
·         Apakah pemberian Tempe dapat memperbaiki anak diare di RS Wahidin Sudirohusodo?
·         Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan penderita TB terhadap pengobatan TB di Kabupaten Maros

  1. Abstrak
Bagian yang penting dari suatu artikel ilmiah adalah abstrak.  Banyak orang yang tidak membaca keseluruhan isi artikel dengan berbagai alasan.  Umumnya orang akan membaca abstrak ini terlebih dahulu.  Apabila dia tertarik atau ada hal-hal menarik yang dia ingin tahu lebih jauh maka dia baru membaca teks secara keseluruhan.  Abstrak dibuat secara singkat dengan pedoman yang telah ada.  Umumnya antara 250-300 kata dengan urutan-urutan seperti di bawah ini:

Latarbelakang (1 kalimat).
Metodologi (3 kalimat)
Pertanyaan penelitian atau tujuan penelitian (1 kalimat)
Hasil penelitian (1 paragraf atau 5-7 kalimat)
Kesimpulan/saran (1-2 kalimat)

Bentuk penulisan abstrak dapat dilihat pada 3 contoh yang diberikan pada tulisan ini.  Pada contoh pertama, telah ada format yang diberikan oleh Jurnal untuk diikuti sehingga kita harus membuatnya seperti itu.  Biasanya, Jurnal meminta Abstrak ditulis dalam 2 bahasa, Inggris dan Indonesia.  Kadang, hanya meminta satu bahasa yang berbeda dari bahasa yang digunakan dalam teks.  Bila teks menggunakan Bahasa Indonesia maka Abstraknya ditulis dalam Bahasa Inggris dan sebaliknya.  Contoh abstrak lainnya dapat dilihat pada artikel terlampir.

  1. Teks
Penulisan teks adalah hal yang paling penting dari tulisan ilmiah untuk jurnal.  Tulisan ilmiah untuk jurnal mempunyai beberapa cirri khas yang harus diikuti oleh setiap penulis.  Seperti halnya abstrak, setiap jurnal memberikan pedoman yang harus diikuti dengan baik.  Apabila cara penulisan kita berbeda dengan yang telah tertera pada pedoman yang telah mereka buat, maka artikel yang dikirim tidak akan diproses.  Untuk itu, bagian ini harus memperoleh perhatian yang serius.  Pada umumnya, urutan-urutan pada penulisan Teks adalah sebagai berikut:

Pendahuluan

Artikel harus diawali dengan permasalahan secara umum kemudian masuk kepada masalah kecil yang diteliti.  Mengapa hal ini perlu diteliti, kontribusi apa yang dapat diberikan dari penelitian ini dalam pemecahan masalah yang ada saat ini, harus tertulis dengan jelas.  Harus terungkap pula penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.  Hal ini akan memperlihatkan bahwa penelitian yang kita lakukan adalah kelanjutan dari beberapa penelitian sebelumya. 

Pendahuluan tidak boleh terlalu panjang, umumnya 3-4 paragraf.  Itulah sebabnya, kalimat pada pendahuluan ini harus padat dan berisi.  Pada pendahuluan ini kita harus pula memberikan kalimat yang menginformasikan tujuan dari penelitian yang kita lakukan.  Umumnya, kalimat ini diletakkan sebagai kalimat terakhir dari Pendahuluan.  Misalnya….”Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh informasi tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak”.


Bahan dan Metode


Bagian ini akan terdiri dari beberapa sub-bab tergantung dari besar kecilnya informasi yang akan diberikan.  Pada penelitian besar, biasanya bagian ini akan sangat panjang, meliputi hampir setengah dari isi teks secara keseluruhan.  Pada penelitian kecil dengan desain yang sederhana biasanya hanya satu halaman saja.

Umumnya, bagian ini akan terdiri dari beberapa bagian seperti: 1) lokasi penelitian, 2) Populasi dan sampel, 3) Pengumpulan data, dan 4) Analisis data.  Sub-bab lainnya bisa ditambahkan sesuai dengan keperluan.

Lokasi Penelitian: berisikan tentang kondisi lokasi penelitian yang digunakan.  Mengapa lokasi ini dipilih, bagaimana caranya dipilih.  Ketengahkan kondisi spesifik dari lokasi ini sehubungan dengan tujuan dari penelitian yang dilakukan.  Dengan informasi ini pembaca bisa memahami apabila hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sama di tempat lain.  Pembaca juga bisa melihat apakah hasil penelitian yang dilakukan pada lokasi seperti ini bisa digeneralisir pada tempat yang lain.

Populasi dan Sampel: berisikan tentang siapa populasi dan sampel anda.  Perlu dikemukakan mengapa anda memilih sampel seperti itu.  Bila anda menggunakan criteria sampel maka harus dikemukakan dengan jelas.  Bagaimana sampel dipilih.  Penulisan tehnik pengambilan sampel tidak cukup hanya dengan mencantumkan, misalnya “tehnik random sederhana” atau “tehnik sistematik random”.  Perlu dilengkapi dengan cara kita melakukan random, apakah pakai tabel random atau melalui undian.

Pengumpulan data: Pada bagian ini akan ditampilkan variable-variabel yang akan diukur dan metode pengukurannya.  Metode yang dipaparkan diusahakan sejelas mungkin sekaligus referensi yang digunakan.  Juga, siapa yang melakkan pengumpulan data, apakah dilatih, bagaimana proses pelatihannya, harus dicantumkan.  Proses pemilihan petugas juga harus dikemukakan agar terlihat bahwa pengumpulan data dilakukan dengan metode yang benar dan petugas yang tepat. 

Hal ini perlu dilakukan agar supaya bila ada yang mau menggunakan untuk penelitian yang sama dapat mengambil dasar dari penelitian ini.  Disamping itu, bila hasil penelitian ini ingin dibandingkan dengan penelitian lainnya maka pembaca akan melihat apakah metode yang digunakan sama atau tidak.  Juga, pembaca akan tahu bahwa pengumpulan data telah kita lakukan dengan baik sehingga data yang dikumpulkan dapat dijamin tepat (akurat) dan dapat dipercaya (reliable).


Analisis data: Pada bagian ini harus dijelaskan bagaimana data yang telah dikumpulkan di lapangan dianalisis.  Program statistik apa yang digunakan.  Pusatkan pada uji statistik yang paling utama digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian.  Tidak cukup dalam bagian ini kita hanya mengatakan nama-nama uji statistik yang digunakan. Namun, harus juga dikemukakan variable yang digunakan pada uji tersebut.  Misalnya ditulis “Data dianalisis dengan menggunakan Student t-test dan Chi-square”.  Bedakan dengan penulisan seperti berikut “Perbedaan status gizi di antara kedua group akan dianalisis dengan menggunakan Student t-test”.



Hasil Penelitian

Pada bagian ini kita mengungkapkan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh.  Ingat, penyajian data dilakukan dalam 3 hal yaitu dalam bentuk text, tabel, dan gambar.  Ini berarti, bila ada data yang telah dikemukakan dalam bentuk tabel maka kita tidak perlu dikemukakan lagi dalam bentuk teks.  Kita hanya dapat memberi penjelasan singkat dari data yang ada pada tabel.  Jadi, jangan mengulangi informasi yang sama.  Demikianpun penampilan Tabel dan Grafik dari data yang sama harus dihindari.  Pilih salah satu saja yang paling menarik dan memberikan informasi yang paling mudah ditangkap oleh pembaca.

Untuk penulisan dalam jurnal, kita harus memilih tabel yang menunjang jawaban dari pertanyaan penelitian kita.  Usahakan jumlah tabel dan gambar tidak melebihi 5 buah.  Dalam satu tabel dapat dimuat beberapa variable sekaligus.  Misalnya saja variable karakteristik responden yang terdiri dari umur, jenis kelami, pekerjaan, pendidikan, suku, dan agama dalam satu tabel.  Dengan demikian jumlah tabel kita sedikit tapi padat isinya.

Pada penulisan Jurnal, tulisan dalam text selalu mendahului tabel.  Disamping itu, semua nomor tabel dan gambar harus terlihat pada text.  Misalnya kita mengatakan “Karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 1”  Jadi, tidak boleh ada tabel atau gambar yang muncul sendiri-sendiri tampa tercantum pada text.  Harus diperhatikan juga bahwa setiap tabel harus dapat menjelaskan sendiri dirinya.  Jenis satuan, jumlah sampel, apakah berhubungan (nilai p) harus bisa terlihat pada tabel tersebut.

Kita dapat juga memisah-misah bagian ini menjadi beberapa sub-bab.  Namun ini hanya dilakukan apabila data yang ingin kita kemukakan cukup banyak.  Bila tidak, jadikan satu saja.

Pembahasan

Bagian ini adalah bagian yang tidak kalah pentingnya dari bagian yang lain.  Kadang-kadang bagian ini dijadikan satu dengan Hasil Penelitain di atas, namun ini hanya dapat dilakukan apabila data yang ingin ditampilkan pada hasil hanya sedikit dan pembahasan yang diberikan sangat singkat. 

Pada bagian ini, yang paling utama ditonjolkan adalah membahas hasil yang kita peroleh dan membandingkan dengan hasil-hasil yang sebelumnya.  Harus dikomentari apakah hasil yang kita peroleh tersebut sudah selayaknya seperti itu atau masih banyak gangguan yang mungkin memberi pengaruh namun tidak sempat dikontrol dalam penelitian.  Berbagai keterbatasan juga perlu dikemukakan termasuk kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi karena desain penelitian kita atau karena keterbatasan kita di lapangan. Ini mutlak dikemukakan pada penelitian analitik di mana kita tidak bisa memperlihatkan suatu hubungan yang bermakna.

Pada paragraph terakhir di bagian ini biasanya kita temukan kalimat yang berhubungan dengan kesimpulan dan saran.  Kalimat ini kadang dibuat tidak secara eksplisit namun memberikan informasi kepada pembaca apa kesimpulan yang ditarik oleh tim peneliti terhadap penelitian yang telah dilakukan.  Ini tentu merefer pada hasil dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya.  Saran dikemukakan juga dalam bentuk yang sangat singkat.  Biasanya semuanya dalam bentuk satu paragraph.  Namun demikian, pada beberapa jurnal imiah, Bagian ini disendirikan.  Pada keadaan demikian, kita bisa memberikan kesimpulan dan saran dalam beberapa kalimat.

  1. Ucapan Terima kasih
Penelitian yang besar umumnya tidak hanya melibatkan satu dua orang saja.  Dari pihak pemberi dana, administrasi, teman-teman sejawat yang memberikan andil yang cukup berarti terhadap pelaksanaan kegiatan penelitian, semuanya perlu dikemukakan dan diberi ucapan terima kasih.  Mereka yang memberi kontribusi yang cukup signifikan dapat dicantumkan sebagai co-author apabila memungkinkan dan mereka menyetujuinya.  Bila tidak, mereka cukup menerima ucapan terima kasih dari kita.

  1. Daftar Pustaka
Bagian ini adalah bagian yang juga penting dalam suatu publikasi.  Ini akan memberitahu pembaca daftar rujukan yang kita gunakan dalam menulis artikel tersebut.  Setiap Jurnal, sudah memberikan metode yang jelas tentang cara penulisan daftar pustaka baik pada bagian teks maupun pada akhir dari suatu jurnal.  Pada bagian teks, ada yang menggunakan nomor urut (sesuai yang muncul pada teks) atau langsung nama dan tahun penerbitan (lihat contoh).  Untuk itu, kita harus mengetahui dulu apa aturan yang digunakan oleh Jurnal yang akan kita kirim.

Harus diingat bahwa seluruh referensi yang tertulis dalam Daftar Pustaka adalah yang digunakan dalam penulisan ini (tercantum dalam text).  Sebaliknya, semua referensi yang tertulis dalam text harus tercantum dalam Daftar Pustaka.  Ini perlu dicek berkali-kali karena bagian ini yang paling banyak kesalahan.

            Demikianlah, Pedoman yang telah dibuat secara sederhana untuk para pemula yang ingin mempublikasikan karya ilmiahnya yang masih berupa Laporan Penelitian atau berupa Skripsi ke dalam publikasi Jurnal.  Tampak secara umum, menulis artikel dalam Jurnal sangat sulit untuk sekolompok orang akan tetapi pada dasarnya sangat mudah karena tinggal menyalinnya dari bentuk penulisan sebelumnya.  Dalam segala hal, ingin merubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tidak sesulit dari menciptakan sejak awal.  Nah, penulisan artikel untuk jurnal ilmiah, adalah langkah berikutnya pada saat kita telah selesai menyelesaikan Laporan Penelitian atau Skripsi.  Asal ada kemauan dan sedikit kerja keras, Insya Allah kita bisa melihat suatu hasil karya yang kita inginkan.  SELAMAT BEKERJA.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CARA MENULIS JURNAL ILMIAH"